Ujungaspal.com. Jagad e-commerce di Indonesia sungguh dinamis. Patah tumbuh, besar, hilang, berganti mewarnai perjalanan platform bisnis di dunia maya tersebut.
Sebut saja sang pelopor e-commerce Lippostar.com, seperti lahir sebelum waktunya, sehingga tak lama kemudian harus menutup bisnisnya. Sementara itu Kaskus yang diawali dari kegiatan ‘main-main’ justru berkembang menjadi pelaku e-commerce yang cukup disegani. Brand-brand baru seperti seperti Tokobagus yang berganti menjadi OLX, kemudian lahirnya Bhineka, Tokopedia, bukalapak, blibli, dan seterusnya membuat pilihan berbelanja di internet makin luas.
Seperti kecenderungan bisnis konvensional, ternyata bisnis e-commerce juga semakin bermain di ceruk pasar. Dengan kata lain saat ini mulai banyak e-commerce yang berbentuk market place dengan segmentasi yang semakin sempit.
Sebut saja rumah123 untuk pasar properti, Jakarta Notebook untuk pasar elektronik, carmudi yang fokus di jual beli mobil dan yang paling baru adalah Qlapa.com sebuah marketplace yang khusus menggarap pasar handycraft.
Qlapa.com adalah pelopor di kategori marketplace ini, dan saat ini semakin dikenal karena memiliki konsep yang beda dengan market place biasa. keunikan Qlapa selain fokusnya, adalah sistem bisnisnya yang membuat tenant tidak perlu memikirkan promosi jualannya. Qlapa mengurus semuanya, tentu dengan skema fee tertentu.
Verifikasi yang ketat dari Qlapa untuk calon tenant dan setiap kali mengunggah barang juga menunjukkan kualitas yang ingin dicapai oleh marketplace yang digawangi oleh anak-anak muda ini.
Keberadaan marketplce seperti Qlapa ini tentu saja membuka kesempatan industri kerajinan seperti batik, souvenir, perlengkapan rumah tangga, fashion yang menggunakan material tradisional dan industri kulit untuk maju dan masuk ke dalam etalase dunia.***
