PT Indo Tambangraya Megah Tbk (selanjutnya ITM/ITMG) mentasbihkan dirinya sebagai perusahaan Indonesia di bidang energi yang beroperasi dengan dukungan inovasi, teknologi dan komitmen pada inklusivitas dan keberlanjutan.

Tak berhenti pada pencanangannya pada tera visi dan misinya, ITM/ITMG terbaca konsisten mengembangkan aktivitas dan membangun portofolio yang sejalan dengan prinsip kebrlanjutan dan Lingkungan Sosial Tatakelola (ESG).
Dalam aktivitas standarnya, ITM/ITMG mendasarkan operasinya pada prisip Penambangan yang Baik dan Bertanggung Jawab (Good and Responsible Mining Practice) yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Namun, tak cukup memenuhi prinsip dasar, ITM/ITMG menjalankan inisiatif-inisiatif lain yang sangat strategis.
Terobosan di Bidang Lingkungan
Ambil beberapa contoh penting. Yang pertama adalah terobosan ITM/ITMG membentuk Direktorat Risk Management dan Sustainability Development sejak tahun 2016. Hal ini sebagai perwujudan koitmen manajemen ITM/ITMG sedari pucuk direksi dan dewan komisaris dalam membangun usaha yang berkelanjutan.
Kedua, ITM/ITMG telah mengeluarkan Laporan Keberlanjutan (SR) jauh sebelum regulator mewajibkan. Tercatat SR ITM/ITMG diterbitkan pertama kali tahun 2014, dan kualitasnya diakui oleh pemangku kepentingan keberlanjutan di Indonesia.
Ketiga, ITM/ITMG tercatat sebagai perusahaan tambang batubara yang sukses melakukan proses pascatambang pada anak usahanya. Proses penutupan tambang bukanlah hal sederhana. Tak semua perusahaan menaruh perhatian pada aspek ini karena kompleksitas dan besarnya sumberdaya yang harus dialokasikan.
Keempat, ITM/ITMG merupakan perusahaan yang paling awal menjalankan kegiatan penananaman dalam rangka rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (rehabilitasi DAS). Kegiatan ini awalnya diamanatkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan (LH&K) pada tahun 2017. Sejak itu, ITM/ITMG segera berkomitmen untuk menjalankannya. Tak heran kalau saat ini luasan lahan rehabilitasi DAS ITM/ITMG yang telah diserahkan kepada Kementerian LH&K telah mencapai 23.000 hekatre lebih.
Karena komitmen yang kuat pada rahbilitasi DAS tersebut, ITM/ITMG ditunjuk oleh Peerintah untuk menjalankan penanaman Rehabilitasi DAS khusus, di kawasan Menoreh dan Borobudur. Kegiatan penanaman di kawasan destinasi super prioritas ini dijalankan bersama dengan perusahaan pemegang PPKH lain yakni Adaro, PTBA, Borneo Indobara dan Pertamina.
Kelima, tak berhenti di situ, ITM/ITMG pun ditunjuk Pemerintah untuk membangun sebuah instalasi pembibitan di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang dirancang dapat memproduksi bibit tanaman lokal hingga 15 juta bibit per tahun.
Keenam, ITM/ITMG pun menerapkan studi keanekaragaman hayati pada lahan pra-tambang, melakukan konservasi terumbu karang di wilayah perairan, menjalankan penanaman mangrove, melakukan konservasi hutan Galam di habitat asli serta pembangunan dan pengembangan arboretum di wilayah operasinya.
Dari jejak langkah kerja ITM/ITMG, tak salah kalau bisa disebut, perusahaan ini adalah perusahaan energi yang rajin menanam pohon.