Seputar Wirausaha

Digital Print : Aneka Bisnis Cetak Digital

Teknologi cetak sejak jaman Guttenberg hingga Machintos dan kini Android berkembang begitu pesat. Dari pencetakan teknik ‘cetak-tinggi’ kemudian berkembang ke plat emulsi hingga saat ini kita mengenal digital print yang tanpa perantara apapun bisa langsung dikenakan pada bahan mentah. Cetak sablon atau screen printing juga dirambah teknologi digital. Lebih jauh bahkan cetak tiga dimensi yang dahulu menggunakan teknik moulding kini mulai memasuki era 3D print!

Berikut adalah contoh-contoh aplikasi  teknologi cetak digital yang berkembang dalam sekala bisnis kecil menengah di Indonesia saat ini.

  1. Digital print untuk aplikasi pada kertas dan stiker yang menggantikan teknologi cetak offset.
  2. Plotter atau Large Format printer pada bahan vinyl yang menggantikan teknik cetak besar yang dahulu dikerjakan dengan sablon bahkan dengan lukisan tangan (Ingat poster bioskop tahun 80-an)
  3. DTG atau Direct to Garment Print, yakni teknologi printer yang mampu mencetak langsung ke bahan tekstil tertentu.
  4. Cetak transfer, cetak pada permukaan keramik yang menggunakan teknik transfer dari kertas ke medeia tercetak. Biasanya dipraktekkan pada pencetakan pada gelas keramik (Mug)
  5. Cutting, teknologi ini memungkinkan orang memotong material seperti stiker, papan kayu bahkan akrilik sesuai dengan desain yang dibuat secara digital.
  6. Print hi-resolution untuk pencetakan foto

Digital Print untuk aplikasi pada kertas dan stiker yang menggantikan teknologi cetak offset.

Di lingkungan percetakan Jakarta dan Indonesia, terminologi Digital Print selalu merujuk pada teknologi yang satu ini. Mesin yang dipakai serupa printer besar yang mampu mencetak hingga ukuran A.3 dengan kualitas setara cetak offset.

Kelebihan teknologi ini adalah kemampuannya mencetak dengan instan langsung dari beragam format file digital. Berbeda dengan offset yang mensyaratkan format file khusus untuk dapat dicetak pada plat CTP (Computer to Print) yang menggantikan plat emulsi.

Disamping itu teknologi Digital Print juga memungkinkan konsumen untuk mencetak dalam jumlah terbatas, bahkan satu lembar saja. Hal yang tidak mungkin dilakukan dengan mesin offset.

Praktis. Digital print membuat pekerjaan cetak menjadi sangat praktis, instan dan relatif murah dengan perhitungan cetak jumlah terbatas.

Teknologi yang populer di Indonesia dalam kategori ini adalah Docuprint dari Xerox, Indigo dari HP meskipun merek lain seperti Minolta dan Ricoh juga memiliki mesin sekelas ini.

Siapa sih pasar untuk printer jenis ini? Awalnya, usaha digital print jenis ini hanya dikenal oleh kalangan desainer grafis. Desainer grafis atau firma desain lain, menggunakan teknologi digital printing untuk membuat cetak dummy atau contoh, sebelum cetak yang massal dilakukan.

Dalam perkembangannya, kalangan yang lebih luas seperti kantor, mahasiswa dan pelajar, dan masyarakat umum pun menggunakan jasa usaha digital printing, karena mereka kini tak hanya melayani pencetakan file siap cetak, namun juga melayani olah grafis sederhana.

Nama-nama beken usaha ini di Jakarta dan sekitarnya, sebut saja Subur Print, Snappy, Buring Depok, XGraphic Benhil, dan masih banyak nama lain yang bermunculan.

Ingin memulai usaha cetak digital?***

 

Leave a Comment