Tahun 90an usaha menjual nasi dalam bungkusan mini dengan lauk pauk murah meriah merebak di Solo, Jogja dan Semarang. Kini di seputar Jatimekar, Jatiasih pun merebak. Bgaimana mengembangkan usaha unik ini?
Satu angkringan di Jalan KODAU Jatimekar, yang dibuka Agustus 2022 lalu cukup unik. Namanya Angkringan Mak Pyar.
Usaha Angkringan Mak Pyar bisa dikembangkan dengan berbagai gaya. Ada yang bergaya gerobakan di emper toko atau bergaya cozy ala-ala cafe. Keduanya sah-sah aja dipilih, tentu saja sesui dengan pasar yang ingin dijangkau.
Kunci bisnis angkringan yang termasuk dalam kategori kuliner, tentu saja adalah kualitas makanannya. Makanan paling standar seperti sate-satean, dan baceman harus berasa. Minumannya pun harus memiliki taste yang pas, karena orang akan datang ke angkringan untuk mencari teh, teh jahe, susu jahe dan sebangsanya dengan cita rasa yang kena.
Rekomendasi menikmati dan menguji angkringan, pertama, harus menyeruput teh jahe sebagai minuman wajib. Nah, angkringan Mak Pyar punya teh khusus dari Jawa Tengah diramu dengan jahe dan gula batu yang benar-benar mak pyar!
Selanjutnya adalah nasi. Bukan angkringan kalau tak ada nasi kucing. Nasi pulen yang dibungkus daun pisang, dengan lauk teri sambel. Kalau nasi kucing dibungkus daun ini kemudian dipanggang diatas bara arang, pasti sensasi aroma daunnya lebih mak ngesss.
Gorengan bisa jadi sama di angkringan manapun. Tapi di sini bakwannya digoreng ditempat. Jadi lebih anget.
Menjalankan bisnis angkringan, apalagi debutan baru perlu persiapan yang cukup. terutama adalah promosi dan CRM atau customer relations management.
istilahnya dibuat keren biar lebih keingat, tetapi intinya adalah membuat para pelanggan betah dan menjadi konsumen loyal ke depan. Caranya, harue mengenal mereka dan memahami apa kebutuhan dan kendala mereka. Mengumpulkan data base pelanggan dan menggali masukan adalah salah satu cara. pelayanan terbaik dengan user experience atau pengalaman pelanggan yang berkesan adalah sangat penting.
Nah, membuat rencana bisnis yang cukup panjang hingga satu atau dua tahun penting juga untuk bisnis kuliner. Kalau tidak, bisa-bisa usaha semacam ini tenggelam di lautan persaingan yang makin ketat.***
